Postingan

Heritage Peneleh. Pelopor Wisata Sejarah Surabaya Di Pusat Kota

Gambar
Heritage Peneleh diresmikan pada 7 Juli 2023 bertepatan dengan diadakannya Festival Peneleh dan Java Coffe Culture. Dalam acara tersebut Pemerintah Kota Surabaya mengembangkan kawasan Peneleh sangat berpotensi untuk menjadi destinasi wisata yang kaya sejarahnya. Peneleh merupakan kata yang berasal dari bahasa Jawa yang artinya "dipilih atau kaum terpilih",sehingga  disekelilingnya masih tersisa bangunan ala kolonial peninggalan Belanda yang masih eksis diantaranya Makam Peneleh yang merupakan kawasan pemakaman elite para petinggi kolonial dan beberapa bangunan tua yang ada didalam kampung. Peneleh juga merupakan Kampungnya Para Guru Bangsa,karena disini setidaknya ada 3 pahlawan yaitu HOS Cokroaminoto,Ir Soekarno, dan Roeslan Abdulgani. Disekitaran kampung juga ada beberapa makam kuno yang tidak bisa dipindah berada didalam perkampungan warga.   Rumah Lahir Bung Karno Rumah Lahir Bung Karno berada di Pandean IV/40. Rumah ini dipilih saat Ayah Soekarno

Aku Dan Keluargaku

Keluarga adalah pondasi masyarakat dan merupakan suatu entitas sosial. Dalam esai ini,saya akan menjelajahi dan menganalisis sistem sosial budaya keluarga sata dengan pendekatan etnografi diri. Keluarga saya lahir dari keluarga yang tergolong menengah kebawah,terdiri dari kakek,tante,ibu,dan 3 saudara kandung. Kami hidup dalam satu atap bersama menjalani kehidupan serta menciptakan sebuah interaksi. Kami hidup diantara 2 tradisi yaitu tradisi Madura dan Jawa. Aktifitas sehari-hari dalam keluarga pada dasar setiap individu terfokus pada kesibukan diri sendiri seperti saya dengan dunia perkuliahan,3 adik saya dengan pendidikan,dan ibu saya menjadi pedagang didepan rumah serta menjadi anggota kader di posyandu. Hal ini membuat keluarga saya bersikap membiarkan diri dengan kebebasannya dalam kesibukannya yang terlihat seperti tidak peduli apapun akan tetapi perjuangan seorang ibu terhadap pendidikan anak-anaknya tidak putus akan kasih sayangnya. Namun seperti keluarga lainnya, kami  mengha